IPNU IPPNU Modo Ajak Kader Muda NU untuk Aktif di Medsos
Dalam rangkaian pelantikan Pimpinan Komisariat (PK) dan Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU se kecamatan Modo, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Modo mengadakan seminar digital dengan tema Domestikasi Media Sosial dalam Aktivitas Dakwah di Kalangan Milenial di area wisata Sendang Sreto, Modo, Ahad (06/11/2022).
Diikuti kader-kader muda IPNU-IPPNU se kecamatan Modo ini turut hadir Ketua Tanfidziyah MWC NU Modo Bapak Suyanto, Wakil Ketua I PC IPNU Babat Rekan Achmad Farid Ali Irsyadi, dan Ketua Departemen Dakwah PC IPNU Babat Rekan Ahmad Abid Azis.
Bapak Ahmad Kurniawan Selaku Camat Modo menyampaikan bahwa, menjadi tugas kader dan pelajar NU untuk bisa, menguasai, dan paham bermedia. “Bukan semata-mata sekedar selfie atau pansos di medsos, mari kita angkat dan eksplorasi budaya-budaya lokal Modo agar dikenal luas,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah MWC NU Modo Bapak Suyanto dalam sambutannya memberikan semangat dan arahan kepada para kader NU untuk terus bergerak di ranah digital. “Kalian harus ada dan terus mendakwahkan NU. Sebagai kader paling muda, kader yang paling rawan terkait isu media dan kader yang selalu terdepan pengetahuannya terkait berita yang lagi viral,” katanya.
Rekanita Habibatul Maula selaku Ketua PAC IPPNU Modo menyampaikan, “Di era digital ini, kita harus memaksakan diri untuk paham dan bisa. Dari itu, saya wajibkan kepada semua ranting memiliki akun sosial media, dan ruang tersebut mari kita isi dengan konten-konten positif,” tegasnya.
Sebagai acara puncak, diskusi dakwah digital dan entrepreneur diisi oleh Achmad Farid Ali Irsyadi, tim Media NU Babat Channel (NUBC) sekaligus pendiri Al-Fikr Design (AFD) ini memberikan materi tentang bagaimana bermedsos dengan bijak, memproduksi konten dakwah, sekaligus mencari peluang usaha di banyak platform media.
Materi kedua disampaikan Ketua Dakwah PC IPNU babat Ahmad Abdul Aziz, yang menegaskan bahwa kader muda NU harus berdakwah di medsos. “Maraknya media dengan hujatan dan berita hoaks harus kita imbangi dan “lawan” dengan konten-konten positif. Seperti, postingan kegiatan NU dan menyebarkan ajaran Nabi Muhammad Saw dengan konsep dakwah bil hikmah,” ujarnya.
“Kita sering bercengkrama dengan gadget, namun jarang bisa menjadikan gadget sebagai ladang dakwah dan penghasil cuan (uang). Saya tunggu kader-kader IPNU-IPPNU Modo untuk mengaplikasikan diskusi hari ini. Siapa tahu di antara kader ada yang bisa menjadi entrepreneur dan memiliki usaha sendiri,” tambahnya.
Laporan: Muhammad Rosyid I NUBC