KH. Ma’shum Faqih: Berbanggalah, Jangan Lemah dan Malu ‘Menjadi’ NU

KH. Ma’shum Faqih: Berbanggalah, Jangan Lemah dan Malu ‘Menjadi’ NU

Wakil Sekjen PBNU, KH. Ma'shum Faqih, ketika memberikan sambutan acara Harlah ke-99 NU oleh PCNU Babat. (Foto: Muhammad Rosyid)

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan segala nikmat dan mengisi relung hati dengan kebahagiaan hingga bisa hadir dalam acara puncak hari lahir Nahdlatul Ulama ke-99 (versi tahun Hijriah). Artinya, di tahun depan usia Nahdlatul Ulama genap seratus tahun (1 abad). Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah Swt untuk terus selalu berbuat baik dan berkhidmah. Semoga pandemi yang kita hadapi hingga saat ini, diangkat oleh Allah dari muka bumi.

Tak banyak yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan kali ini, menimbang bahwa tidak dalam kapasitas kami untuk memberikan taushiah. Karena seolah menjadi adat bahwa dalam kepengurusan NU, mengaji menjadi tugasnya jajaran syuriah, sedang jajaran tanfidziyah adalah eksekutor program atau penyalur informasi, pemberiarahan dan bimbingan kepada bawahan.

Satu hal yang harus selalu diingat oleh semua pengurus NU dari semua tingkatan, mulai dari ranting (PRNU), wakil cabang (MWCNU), hingga pusat adalah perjuangan membutuhkan kegigihan, apalagi yang diperjuangkan adalah NU. Pengurus dan nahdiyin harus solid karena perjuangan tidak berhenti pada detik ini, masih banyak hal yang harus dan bisa kita perbuat untuk mewarnai kehidupan masyarakat agar lebih baik dan terarah.

Bahwa Nahdlatul Ulama dididirkan oleh para sesepuh atau muassis pondok pesantren sehingga keduanya menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Ibarat NU adalah sebuah kendaraan maka pesantren adalah komponen utamanya. Tanpa pesantren, NU tak akan bisa jalan.

Dari itu, kami mengharap sekaligus menghimbau kepada semua alumni pesantren (khususnya alumni Ponpes Langitan), berkhidmalah di dan untuk NU. Jangan merasa malas apalagi sungkan meski di tingkat wakil cabang bahkan ranting sekalipun. Kalau bukan santri, siapa lagi yang akan mengisi dan mengawal NU?.

Banyak cara dan bentuk khidmah di NU sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para pendahulu. Kita bisa melihat bagiamana PCNU Babat sudah bisa mendirikan rumah sakit sebagai salah satu sarana syiar (semoga segera disusul dengan berdirinya kantor cabang milik sendiri).

Rumah sakit yang didirikan atas dasar semangat dan khidmah ini harus dibarengi dengan kekompakan semua elemen agar tidak menjadi bangunan yang sia-sia. Maka kami mengajak –khususnya nahdiyin- untuk berpartisipasi dalam memajukannya, baik dalam bentuk investasi materi atau yang lain. Karena rumah sakit ini didirikan, tentunya bukan hanya untuk kalangan nahdiyin, tapi juga seluruh warga Babat dan sekitarnya.

Kami kira banyak hal yang bisa kita lakukan untuk umat lewat jalan khidmah kepada NU. Mari terus bergerak dan bersemangat untuk terus menghidupkan cita-cita luhur para pendiri, sebagaimana semangat dalam tema Harlah kali ini; “Merawat Jagad dan Membagun Peradaban”.

Merawat ‘jagad’ tidak hanya dimaksudkan dalam konteks berbangsa dan bernegara, tapi lebih universal (baca: dunia) karena NU punya peran penting di kancah internasional. NU memiliki posisi strategis dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Sebagai contoh, belum lama ini PBNU kedatangan duta besar Rusia dan Ukraina, dua Negara yang saat ini sedang berkonflik. Maka berbanggalah ‘menjadi’ NU.

Sedangkan “membangun peradaban” yang dimaksud adalah bagaimana kita bisa belajar dari peradaban yang telah dibangun oleh para pendahulu. Mereka mampu memperjuangkan republik ini dengan semangat juang yang luar biasa. Maka tugas kita saat ini adalah merawatnya dengan baik jangan sampai terpecah-belah. Jika kita kuat dan solid maka bukan tak mungkin NU akan menjadi simbol peradaban dunia.

Akhirnya, selamat hari lahir NU yang ke-99. Selamat dan sukses pula untuk PCNU Babat yang luar biasa. Semoga semua program yang dicanangkan dapat terealisasi dengan baik. Semoga kita mendapat keberkahan dan kemanfaatan dengan berkhidmah di NU, amin.

*)Disarikan dari KH. Ma’shum Faqih (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU) saat memberikan ceramah dalam acara Harlah NU ke-99 yang diselenggarakan oleh PCNU Babat (8 Maret 2022).

Laporan: Muhammad Sholeh I NUBC