Kiai Ma’mun Afandi: Santri Iku Yo Terus Ngaji
BABAT – Ketua Tanfidziyah PCNU Babat, KH. Ma’mun Afandi menyebutkan ciri khas budaya santri adalah ngaji kitab. Hal ini disampaikan dalam puncak acara grand final Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) I RMI PCNU Babat, yang digelar Ahad lalu (23/10) di Aula MI Infarul Ghoy, Tritunggal, Babat.
“Santri tidak boleh berhenti mengaji, sekalipun koyok-koyok’e statusnya sudah lulus mondok,” jelas Kiai Ma’mun. “Budaya-budaya yang baik di pesantren harus kita angkat dan sebarkan di kalangan umum.”
Lebih lanjut, Kiai Ma’mun menyebutkan bahwa upaya yang dilakukan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Babat menggelar lomba baca kitab antar santri, di wilayah PCNU Babat adalah upaya baik yang harus dilaksanakan secara konsisten.
“Kami dari pengurus PCNU Babat berharap tahun depan lingkup lombanya lebih besar, pesertanya lebih banyak, dan hadiahnya juga lebih banyak,” lanjut Kiai Ma’mun.
“Semoga upaya-upaya kita dalam berbagai kegiatan menyemarakkan hari santri ini dan khidmah ngurusi NU, kita tercatat sebagai santrinya Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari,” harap Pengasuh PP Nurus Siroj ini.
Di sisi lain, alumni Pondok Langitan ini berharap RMI memperbanyak kegiatan silaturrahim ke pesantren-pesantren di wilayah kerja PCNU Babat.
“Pesantren adalah aset NU. Lewat memperbanyak silaturrahim insya Allah akan memperkuat sinergi antar pesantren. Sehingga akan memicu program-program yang baik untuk pesantren dan santri pada umumnya,” pungkas Kiai Ma’mun Afandi.
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) sendiri secara rutin mengadakan pertemuan dan silaturrahim di berbagai kecamatan wilayah kerja PCNU Babat. Secara bergilir, kegiatan tersebut diadakan di pesantren di kecamatan yang ada.
Laporan: Shorih Kholid I NUBC I RMI PCNU Babat