Majelis Dzikir dan Shalawat, Upaya GP Ansor Sogo Bentengi Generasi Muda NU

Majelis Dzikir dan Shalawat, Upaya GP Ansor Sogo Bentengi Generasi Muda NU

Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sogo secara rutin menggelar Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor para hari Rabu Malam Kamis, kegiatan secara bergantian dari masjid ke mushalla di seluruh wilayah desa Sogo setiap dua minggu sekali.

Pada kesempatan kali ini, MDS Rijalul Ansor digelar di Masjid Nurul Islam, Sogo, Babat, pada Rabu, 7 Februari 2024. Terlihat hadir di kegiatan yang berjalan lancar dan khidmat itu Rais PRNU Sogo, K. Ainul Habib, Ketua PRNU Sogo Ust. Turmudzi, S.Ag., Ketua PR GP Ansor Sogo, Ust. Mahbub Junaidi, S.Pd., dan seluruh pengurus dan warga NU desa Sogo.


Ketua PRNU Sogo Ust. Turmudzi, S.Ag. dalam sambutan singkatnya mengatakan kegiatan MDS Rijalul Ansor sangat penting diadakan untuk sarana silaturahmi dan merapatkan barisan antar keluarga besar Nahdlatul Ulama ranting Sogo.

“Juga, dalam rangka mencari keberkahan dari apa yang sudah kita baca. Seperti istighasah, tahlil, Ratibul Haddad, dan shalawat. Tentu, semoga juga mendapat barokah dari para Masyayikh dan Muassis Nahdlatul Ulama,” katanya.

Senada, Ketua PR GP Ansor Sogo Ust. Mahbub Junaidi, S.Pd. menambahkan bahwa, kegiatan MDS Rijalul Ansor sebagai sarana syiar Islam, dalam rangka membentengi generasi muda dari faham radikalisme dan pengaruh yang dapat merusak dan meruntuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.


“Rutinitas MDS Rijalul Ansor merupakan salah satu ikhtiar GP Ansor Sogo untuk membentengi generasi muda, khsusunya di desa Sogo, serta penguatan aqidah dan amaliyah ahlussunnah wal jamaah annahdiyah kepada generasi milenial dan gen z. Juga, MDS menjadi prioritas kegiatan di gerakan pemuda Ansor Sogo,” ujarnya.


Perlu diketahui, setiap selesai acara MDS Rijalul Ansor para penggerak NU di Sogo tidak langsung pulang, mereka mengadakan diskusi dan tukar pendapat tentang bagaimana memajukan dan mengembangkan NU di desa Sogo. Terlebih, mengaktifkan kembali semua komponen NU, seperti IPNU, IPPNU, Fatayat, dan beberapa organisasi NU yang belum maksimal.

Laporan: Ahmad Abid Azis I NUBC