Pagar Nusa Babat Resmi Kukuhkan 820 Santri Baru

Tamu Kehormatan ketika Acara Pengukuhan Santri Pagar Nusa I Foto: PC Pagar Nusa Babat
Pimpinan Cabang Pagar Nusa Babat resmi mengukuhkan 820 warga baru angkatan ke-X dalam sebuah acara yang sarat makna dan khidmat di Aula Muktamar NU Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada Ahad (21/09/2025).
Acara pengesahan ini ditutup dengan prosesi Ijazah Kubro yang dipimpin oleh KH. Badrul Huda Zainal Abidin, dzuriyyah Gus Maksum Jauhari Lirboyo, yang dilanjutkan dengan pertunjukan seni beladiri dan ajang silaturahmi antar pendekar.
Pagar Nusa Diminta Jadi Garda Terdepan NU
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Babat, Bapak Sujarwo, menekankan pentingnya kesadaran tinggi bagi setiap anggota agar tidak mudah terprovokasi isu-isu dari luar.
“Kami berharap santri yang sudah terbakar (semangatnya) ini, bisa menjadi pelatih yang punya dedikasi tinggi untuk mengembangkan ilmu pencak Pagar Nusa di manapun berpijak,” ujarnya.
Pesan penguatan juga disampaikan oleh Ketua PW Pagar Nusa Jawa Timur, Gus Sholahuddin, yang menegaskan peran strategis organisasi. “Kami tidak takut mengatakan bahwa Pagar Nusa adalah miniatur Nahdlatul Ulama di masa datang,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Pagar Nusa tidak memandang umur, profesi, laki-laki maupun perempuan, sehingga sudah seperti di Nahdlatul Ulama, senada dengan dawuh (pesan) Gus Dur yang menyebut Pagar Nusa sebagai pihak yang dapat dititipi NU.
Senada, Ketua PCNU Babat, KH. Ma’mun Afandi, mengingatkan bahwa Pagar Nusa harus menjadi garda terdepan Nahdlatul Ulama. “Kalau ada anak Pagar Nusa ikut tawuran, konvoi, demonstrasi yang ditunggangi, maka itu bukan anggota Pagar Nusa yang sesungguhnya,” tegasnya, seraya mengungkapkan kebanggaan atas pembaiatan pelatih di Ponpes Lirboyo, yang dikenal sebagai pondok pendiri Pagar Nusa dan penggerak NU.
Pentingnya Introspeksi dan Ilmu Spiritual
Gus Muhtadi dalam mau’idhoh hasanah-nya menegaskan pentingnya introspeksi diri dan keharusan bagi Pagar Nusa untuk selalu mengikuti instruksi dari pimpinan.
“Pagar Nusa semakin hari semakin besar, sehingga pula semakin besar ancamannya. Kalau tidak dibekali dengan ilmu agama yang kuat, spiritual yang kuat, maka anggota Pagar Nusa akan mudah tergoyahkan oleh doktrin-doktrin di luar sana,” pungkas Gus Muhtadi.
Ajang Seni dan Silaturahmi Pendekar
Acara pengesahan semakin meriah dengan penampilan gerakan seni dari Pagar Nusa Merpati Putih. Kehadiran Mbah Latif, sesepuh Pagar Nusa, menambah khidmat suasana. Puncak acara non-seremonial terjadi saat 820 peserta baiat dikomando di tengah lapangan utama ponpes untuk melakukan tarung bebas satu lawan satu, yang berfungsi sebagai ajang sambung silaturahmi antar pendekar se-Cabang Babat.
Laporan: Achmad Farid Ali Irsyadi I NUBC