Tradisi Yasinan di Malam Nishfu Sya’ban

Malam Nishfu Sya’ban tahun ini jatuh pada Kamis 17 Maret 2022. Malam Nishfu Sya’ban merupakan malam mulia bagi umat Islam. Beberapa daerah di Indonesia, warga biasanya sudah mulai sibuk sejak beberapa hari kemarin menganyam janur (daun kelapa) untuk dijadikan ketupat dalam rangka merayakan malam tanggal 15 bulan Sya’ban.

Terlepas dari tradisi kupatan, esensi utamanya karena malam Nishfu Sya’ban adalah momentum istimewa, salah satu hari yang dimuliakan oleh Allah Swt, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:

عن أبي أمامة الباهلي قال , قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لاترد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب, وليلة النصف من شعبان, وليلة الجمعة, وليلة الفطر, وليلة النحر

Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahiliy, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Ada lima malam yang tidak akan ditolak saat berdoa di dalamnya, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisyfu Sya’ban, malam Jum’at, malam hari raya Idul Fitri dan malam hari raya Idul Adha.”

Dalam kitab Hayiyata Qalyubi wa ‘Umairah diterangkan:

يندب إحياء ليلتي العيدين بذكر أو صلاة أولاها صلاة التسبيح، ويكفي معظمها وأقله صلاة العشاء في جماعة والعزم على صلاة الصبح  كذلك. ومثلهما ليلة نصف شعبان، وأول ليلة من رجب وليلة الجمعة لأنها محال إجابة الدعاء

Artinya, “Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Subuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nishfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Karena di malam Nishfu Sya’ban terdapat banyak keistimewaan, jangan sampai kita melewatkan atau tidak menghidupkannya dengan memperbanyak amal ibadah dan kebaikan yang lain. Sebab seseorang yang mau mengisi malam Nishfu Sya’ban dengan kebaikan, maka dosa-dosanya akan terampuni.

Tradisi Yasinan dan Doa Bersama

Terkait tradisi pembacaan surat Yasin berjamaah (yasinan) di malam Nishfu Sya’ban yang biasa dilakukan masyarakat (wabil khusus warga nahdiyin). Syaikh Muhammad bin Darwisy bin Muhammad al-Hut al-Biruti asy-Syafi’i dalam kitab Asnal Mathalib fi Ahadits Mukhtalifah al Maratib menjelaskan, bahwa tradisi yasinan merupakan kebiasaan orang-orang saleh dan yang memulai tradisi baik tersebut adalah Syaikh Amad bin Ali bin Yusuf; Abu al-‘Abbas al-Buni.

وأما قراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب أهل الصلاح من عند نفسه , قيل هو البوني , ولا بأس بمثل ذلك

“Adapun tradisi Yasinan pada malam Nishfu Sya’ban setelah shalat Maghrib dan doanya yang sudah masyhur, merupakan kebiasaan dari salah seorang (ulama) saleh, ada yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah Imam al-Buni. Dan mengamalkan tradisi tersebut itu tidak apa-apa (boleh)”

Adapun tata caranya adalah, membaca surat Yasin tiga kali yang masing-masing dengan niat berbeda, serta berdoa setiap selesai membaca surat Yasin. Adapun doa Yasin malam Nishfu Sya’ban sebagaimana ditulis oleh Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Makky as-Syafi’i dalam kitab Kanzun Najah was Surur.

Sedangkan niat membaca Yasin pertama adalah memohon kepada Allah agar diberi panjang umur dalam ketakwaan. Niat membaca Yasin kedua, memohon kepada Allah agar terhindar dari segala musibah dan diluaskan rezekinya. Niat membaca Yasin ketiga, memohon kepada Allah agar tidak tergantung terhadap manusia dan supaya dikaruniai khusnul khatimah.

Adapun doa malam Nishfu Sya’ban adalah:

بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللّٰهُمَّ يَاذَا المَنِّ وَلَايُمَنُّ عَلَيْهِ, يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإكْرَامِ, يَاذَا الطَّوْلِ وَالإنْعَامِ, لَاإلٰهَ إلَّا أنْتَ , ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ, وَجَارَ المُسْتَجِيرِيْنَ, وَمأْمَنَ الخَائِفِيْنَ,  اللّٰهُمَّ إنْ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ شَقِيًّا أوْ مَحْرُمًا أوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ, فَامْحُ اللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِيْ وَإقْتَارَ رِزْقِي, وَأثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ. إلٰهِي بِالتَّجَلِّي الأعْظَمِ, في لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَان الْمُكَرَّمِ, اللَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ, أَسْألُكَ أنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ البَلَاءِ مَانَعْلَمُ وَمَ لَانَعلَمُ, وَمَا أنْتَ بِهِ أعْلَمُ, إنَّكَ أنْتَ الأعَزُّ الأكْرَمُ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

Tulisan: Adi Ahlu Dzikri